PT Barito Renewables Energy Tbk (BREN) menginformasikan kinerja tahun buku 2023 yang berakhir pada 31 Desember 2023. Pada periode tersebut, perseroan sukses membukukan pertumbuhan positif baik dari segi pendapatan maupun laba.
Barito Renewables Energy sukses membukukan laba periode berlangsung yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk tahun buku 2023 sebesar USD 107,42 juta atau kurang lebih Rp 1,69 triliun (kurs Rp 15.712, per USD). Laba ini naik 17,88 prosen dari laba tahun buku 2022 yang tercatat sebesar USD 91,13 juta
Raihan laba BREN itu bersamaan bersama pendapatan yang terhitung tumbuh positif. Melansir laporan keuangan perseroan di dalam keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), Selasa (19/3/2024), perseroan membukukan pendapatan USD 594,94 juta pada 2023. Pendapatan itu naik 4,42 prosen mahjong slot dari pendapatan pada 2022 yang tercatat sebesar USD 569,78 juta.
Sepanjang 2023, perseroan membukukan beban depresiasi dan amortisasi sebesar USD 73,96 juta, beban kompensasi dan tunjangan karyawan USD 40,18 juta, dan juga beban konsultan dan teknisi USD 19,88 juta.
Bersamaan bersama itu, tunjangan produksi kepada Pertamina Geothermal Energy Tbk (PGEO) tercatat sebesar USD 18,23 juta, beban keuangan USD 136,49 juta, kerugian kurs mata duit asing USD 2,86 juta, pendapatan bunga USD 11,4 juta, dan pendapatan lain-lain USD 23,32 juta.
Aset perseroan sampai bersama akhir Desember 2023 naik menjadi USD 3,51 miliar dari USD 3,39 miliar pada 2022. Liabilitas pada 2023 turun menjadi USD 2,86 miliar dari USD 2,96 miliar pada 2022. Sementara ekuitas sampai bersama akhir Desember 2023 naik menjadi USD 650,34 juta dari USD 435 juta pada 2022.
Disclaimer: Setiap ketentuan investasi tersedia di tangan pembaca. Pelajari dan kesimpulan sebelum membeli dan menjajakan saham. Liputan6.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan dan kerugian yang timbul dari ketentuan investasi.
Menelisik Prospek Saham BREN, Bagaimana Rekomendasinya?
Pergerakan harga saham PT Barito Renewables Energy Tbk (BREN) waktu ini terbilang fluktuatif. Lantas, bagaimana prospek saham BREN?
Head of Investment Information Mirae Asset Martha Christina menuturkan, pergerakan saham BREN waktu ini fluktuatif. Selain itu, terkandung kesempatan perseroan masuk di dalam beberapa indeks pada Februari ini, di antaranya adalah MSCI Indonesia dan LQ45.
“Untuk prospek saham EBT di tahun ini selalu menarik, terkecuali ditopang berita aksi korporasi atau penambahan kapasitas yang signifikan, yang dapat pengaruhi pertumbuhan kinerjanya,” ujar dia waktu dihubungi Liputan6.com, Kamis (11/1/2024).
Ia melanjutkan, terkecuali tahun ini minim aksi korporasi, saham ini menjadi tidak cukup menarik, sebab valuasinya yang telah tinggi, sehingga penguatannya terbatas.
“Imbauannya untuk investor yang telah memiliki, profit taking di saham ini menjelang pengumuman rebalancing indeks di Februari. Untuk trading waktu dihindari, sebab tekanan turun memadai kuat,” imbuhnya.
Sementara itu, Analis Kiwoom Sekuritas Indonesia, Miftahul Khaer mengatakan, harga saham BREN konsisten melambung usai menggelar IPO pada 2 Oktober 2023. Akan tetapi, sampai awal tahun ini secara performa saham Barito Renewables Energysudah menjadi melemah 27,96% secara year to date.
“Pergerakan harga saham BREN kami lihat telah menjadi membentuk pola inverted hammer bersama resistance di Rp 8.125 dan membentuk pola bearish marubozu pada sesi awal perdagangan pekan ini, hal ini terhitung didorong oleh volume penjualan yang tinggi. Sentimen ini kami nilai dapat mengakibatkan pelemahan lanjutan pada saham BREN sampai capai level support Rp 6.950,” kata Miftahul.
Dengan demikian, ia merekomendasikan sell on strength (SoS) pada saham BREN bersama level support Rp 6.950 per saham dan resistance Rp 7.775 per saham.